bagaimana mengoprasikan handphone... (tujuan bahan bahan langkah langkah) (dalam bahasa inggris)

Usually the vendor team will look at the market and take the survey. They ndak competitors are reluctant to buy the phone and then stripped down to diliat offal and technology. Moreover, if a competitor ngeluarin new handset brand-new technology. Well, after getting input from the marketing team design team will adjust to the needs and trends that exist. Once the design team to find ideas and concepts, then they immediately designing a handset or mobile phones as well as sanitary napkins / skin layers of handphones and accompaniment features. Moreover, they also determine the appropriate thin thick and mobile phone icons or trade would be made. As soon as the sketch is finished then be made mobile-ponselan aka dummy (read dami) alias toys but are in accordance with the original size. Results dummy was presented to the management team and tested ergonomic level as well as conformity with the market or trend. After that kind of material / new manufacture materials are specified, as well as the appropriate color to be determined. Escaped from the ergonomic test the production process begins. Well this is interesting production process. Phone vendors such as Nokia, Motorola and SE did not make full use of all materials or the materials used, so only certain chips or motherboard phones they make. Most of the ingredients are made overseas to save costs, such as China or India. They ordered a certain material products in accordance with the requirements they pose to the plant, the term ODM (oroginal Design Manufacturer). Now, for the very common parts such as a battery or LCD sometimes they order in bulk from manufacturers OEM (Original Equipment Manufacture). The production process is done by the vendor factory done by robots. The result would be neater and faster khan. How could we want nyolder own one by one. Just be human if dah so stay ngrakit phone, install a casing plus seal and pack a box to enter alias along with the battery, handsfree, books, CDs and data cables or other features depending on the vendor. Once completed the marketing department will sell to various countries alias exported via distributors have been appointed in each country.

translate :
Biasanya tim vendor akan melihat pasar dan melakukan survey. Mereka ndak enggan untuk beli handphone pesaing dan kemudian dipreteli untuk diliat jeroan serta teknologinya. Apalagi kalo pesaing ngeluarin handset baru yang teknologinya anyar. Nah, setelah mendapat masukan dari tim marketing maka tim desain akan menyesuaikan dengan kebutuhan dan trend yang ada.Setelah tim desain menemukan ide dan konsep, maka mereka segera merancang bentuk handset atau handphone serta pembalut/kulit lapisan handphone dan fitur pengiring. Selain itu mereka juga menentukan tebal tipis yang sesuai dan ikon atau trade ponsel yang mau dibuat.Segera setelah sketsa gambar selesai dibuat maka dibuatlah ponsel-ponselan alias dummy (baca dami) alias mainan tapi ukuran sudah sesuai dengan aslinya.Hasil dummy tadi dipresentasikan kepada tim manajemen dan diuji tingkat ergonomisnya serta kesesuaian dengan pasar atau trend. Setelah itu jenis material/bahan pembuatan baru ditentukan, begitu juga dengan warna yang sesuai akan ditentukan.Lolos dari uji ergonomis maka proses produksi dimulai. Nah proses produksi ini yang menarik. Vendor ponsel seperti Nokia, Motorola dan SE tidak membuat penuh semua material atau bahan pembuatnya, so hanya chip-chip tertentu atau motherboard ponsel yang mereka buat. Sebagian bahan ada yang dibuat di luar negeri untuk menghemat biaya, antara lain Cina atau India. Mereka memesan produk bahan tertentu sesuai dengan syarat yang mereka ajukan ke pabrik, istilahnya ODM (Oroginal Design Manufacturer).Nah, untuk bagian yang sangat umum seperti baterai atau terkadang LCD mereka pesan secara borongan dari pabrikan OEM (Original Equipment Manufacture).Proses produksi yang dilakukan sendiri oleh pabrik vendor dilakukan oleh robot. Hasilnya pasti lebih rapi dan cepat khan. Masak kita mau nyolder sendiri satu persatu. Cuman kalau dah jadi ponsel manusianya tinggal ngrakit, masang segel dan casing plus ngepak alias masukin ke dos beserta batre, handsfree, buku, CD dan kabel data atau fitur yang lain tergantung vendornya.Setelah selesai maka bagian pemasaran akan menjual ke berbagai Negara alias diekspor melalui distributor yang telah ditunjuk di masing-masing Negara.

maaf ya kalau nggak lengkap....