1. Persaingan politik antara dinasti Sanjaya dan dinasti syailendra tidak meluas menjadi persaingan antar agama, karena... 2. Dikenalnya sistem irigasi oleh ker
Sejarah
Reginapani07
Pertanyaan
1. Persaingan politik antara dinasti Sanjaya dan dinasti syailendra tidak meluas menjadi persaingan antar agama, karena...
2. Dikenalnya sistem irigasi oleh kerajaan majapahit di buktikan oleh....
3. Hak kerajaan Demak atas kerajaan majapahit dikuatkan oleh...
2. Dikenalnya sistem irigasi oleh kerajaan majapahit di buktikan oleh....
3. Hak kerajaan Demak atas kerajaan majapahit dikuatkan oleh...
2 Jawaban
-
1. Jawaban ferdian61
no 1 mungkin karena agama yang berlawanan dan jawaban no3 adalah dari raja yang memerintah di kerajaan tersebut -
2. Jawaban whyslee
1. Karena adanya pernikahan politik antara Putri mahkota Sailendra yang bernama Pramodawardhani dengan Rakai Pikatan dari keturunan Sanjaya pada tahun 840-an.
2. Bukti sistem irigasi Kerajaan Majapahit :
Waduk Baureo adalah waduk terbesar yang terletak 0,5 km dari pertemuan Kali Boro dengan Kali Landean. Bendungannya dikenal dengan sebutan Candi Lima. Tidak jauh dari Candi Lima, gabungan sungai tersebut bersatu dengan Kali Pikatan, membentuk Kali Brangkal. Bekas waduk ini sekarang merupakan cekungan alamiah yang ukurannya besar dan dialiri oleh beberapa sungai.
Di samping waduk tersebut, di Trowulan terdapat tiga kolam buatan yang letaknya berdekatan, yaitu Segaran, Balong Bunder, dan Balong Dowo. Kolam Segaran memperoleh air dari saluran yang berasal dari Waduk Kraton. Balong Bunder sekarang merupakan rawa yang terletak 250 meter di sebelah selatan Kolam Segaran. Balong Dowo juga merupakan rawa yang terletak 125 meter di sebelah barat daya Kolam Segaran.
Kolam Segaran pertama kali ditemukan oleh Maclaine Pont pada 1926. Kolam ini berukuran panjang 375 meter dan lebar 175 meter dan dalamnya sekitar 3 meter, membujur arah timurlautâbaratdaya. Dindingnya dibuat dari bata yang direkatkan tanpa bahan perekat. Ketebalan dinding 1,60 meter. Di sisi tenggara terdapat saluran masuk, sedangkan di sisi barat laut terdapat saluran keluar menuju ke Balong Dowo dan Balong Bunder. Foto udara yang dibuat pada tahun 1970-an di wilayah Trowulan dan sekitarnya memperlihatkan dengan jelas adanya kanal-kanal berupa jalur-jalur yang bersilangan saling tegak lurus dengan orientasi utara-selatan dan barat-timur.
Kanal-kanal di daerah pemukiman, berdasarkan pengeboran yang pernah dilakukan, memperlihatkan adanya lapisan sedimentasi sedalam 4 m; dan pernah ditemukan susunan bata setinggi 2,5 meter yang memberi kesan bahwa dahulu kanal-kanal tersebut diberi tanggul, seperti di tepi kanal yang terletak di daerah Kedaton yang lebarnya 26 meter diberi tanggul. Kanal-kanal itu ada yang ujungnya, berakhir di Waduk Temon dan Kali Gunting; dan sekurang-kurangnya tiga kanal berakhir di Kali Kepiting, di selatan Kota Majapahit.
Kanal, waduk, dan kolam buatan ini didukung pula oleh saluran-saluran air yang lebih kecil, yang merupakan bagian dari sistem jaringan air di Majapahit. Di wilayah Trowulan, gorong-gorong yang dibangun dari bata sering ditemukan dengan ukurannya cukup besar, yang memungkinkan orang dewasa untuk masuk kedalamnya. Candi Tikus yang merupakan pemandian (petirtaan) misalnya, mempunyai gorong-gorong yang besar untuk menyalurkan airnya ke dalam dan ke luar candi. Selain gorong-gorong atau saluran bawah tanah, banyak pula ditemukan saluran terbuka untuk mengairi sawah-sawah, serta temuan pipa-pipa terakota yang kemungkinan besar digunakan untuk menyalurkan air ke rumah-rumah, serta selokan-selokan dari susunan bata di antara sisa-sisa rumah-rumah kuno.
Namun, sampai sekarang, baik dari prasasti maupun naskah kuno, tidak diperoleh keterangan mengenai kapan waduk dan kanal-kanal tersebut dibangun serta berapa lama berfungsinya.
3. Hak kerajaan demak atas kerajaan majapahit dikuatkan oleh penegaskan raja terakhir raja majapahit dan diangkatnya raden patah sebagai raja demak yang pertama.
Maaf kalau ada yang salah, manusia tidak luput dari kesalahan :'v